Minggu, 20 November 2016

sandi semapur


Semapur adalah cara untuk mengirimkan pesan, informasi, atau berita dengan gerakan-gerakan khusus menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau tangan yang menggunakan sarung tangan dalam pramuka. Namun kini umumnya Semapur menggunakan media bendera yang disebut dengan bendera semapur yang berjumlah dua buah. masing-masing bendera berbentuk persegi berukuran 45x45 cm, dengan perpaduan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna, namun lazimnya menggunakan warna merah dan kuning. Pengirim pesan hanya menggunakan gerakan lengan atas untuk mengirim pesan. Sedangkan siku dan pergelangan tangan harus tetap lurus. Posisi kaki harus tegak namun tetap fleksibel untuk melakukan gerakan dan tidak boleh kaku. Intinya pengirim pesan harus tetap relaks dalam mengirimkan pesan. Untuk penerima pesan agak sedikit berbeda dalam membaca pesan dari pengirim. Karena posisi bendera untuk penerima pesan adalah kebalikan dari pengirim pesan.

Tata Cara

Salah satu cara yang mudah untuk menghafal kode isyarat semaphore adalah dengan metode jarum jam. Namun ada tata cara mengirim pesan dengan bendera semapur yang sudah baku [1], antara lain : Jika penerima pesan telah siap untuk menerima maka mengirim huruf K. Jika penerima belum siap mengirim huruf Q. Jika penerima telah siap pengirim pesan mengirimkan huruf-huruf isi pesan satu-persatu. Untuk memisahkan setiap kata posisi bendera dipegang bersilang di bawah. Namun jika terjadi kesalahan dalam mengirim berita, kirim huruf E sebanyak 8 kali atau cukup mengirim tanda salah/ANNULIR (posisi 3-7) lalu ulangi kata-kata yang salah. Setiap perkataan telah diterima dengan baik penerima pesan mengirim huruf C. Jika pengirim berita mengirim huruf I-M-I dirangkai, artinya penerima meminta kata terakhir di ulang. Ulangi kembali mengirim kata terakhir sebelum diteruskan kata-kata berikutnya.Untuk menyatakan berita telah selesai dikirim dinyatakan dengan huruf A-R. Tunggu sampai penerima mengirim huruf R yang berarti berita telah diterima dengan baik. Untuk mengirim angka diawali dengan memberi tanda angka (mode numerik) dengan cara bendera disilang membentuk huruf X di atas kepala atau posisi bendera 4-5. Selanjutnya kirim angka dengan ketentuaan: Huruf A untuk angka 1, huruf B untuk angka 2, huruf C untuk angka 3, huruf D untuk angka 4, huruf E untuk angka 5, huruf F untuk angka 6, huruf G untuk angka 7, huruf H untuk angka 8, huruf I untuk angka 9, dan huruf K untuk angka 0. Untuk mengakhiri pengiriman angka kirim huruf J (mode alphabetik). Penerima mengulangi setiap angka yang dikirim sebagai tanda angka yang dikirim telah dimengerti.

Sejarah

Semapur atau dalam sebutan lain Semaphore merupakan perkembangan dari teknologi optik bangsa kartago dan romawi kuno, namun baru pada tahun 1792 Claude Chappe[2] menyempurnakan simbol-simbol atau gerakan-gerakan yang berisi pesan dengan menggunakan bendera. Pada saat itu semapur digunakan untuk menyampaikan informasi-informasi yang berkaitan dengan perang maupun informasi lainnya, namun saat ini semapur masih digunakan dalam dunia per kereta apian dan gerakan pramuka.
 Hasil gambar untuk semapur

sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Semapur

API UNGGUN

MAKNA DAN FUNGSI API UNGGUN PADA KEGIATAN PRAMUKA





Dalam sebuah perkemahan salah satu kegiatan yg paling di tunggu oleh peserta perkemahan adalah kegiatan api unggun. Tanpa adanya kegiatan api unggun, sebuah kegiatan perkemahan pramuka terasa se akan bagaikan sayur tanpa garam.Oleh karena itu kegiatan api unggun dalam sebuah perkemahan merupakan kegiatan yang paling di tunggu-tunggu oleh seluruh pramuka ketika mengadakan perkemahan.
Berikut ini beberapa makna yg dapat di capai ketika mengikuti kegiatan api unggun dalam sebuah perkemahan :
1.Mendapatkan kehangatan
            Tidak dapat di pungkiri, biasanya suasana di bumi perkemahan sangatlah dingin, apalagi ketika berkemah di daerah pegunungan, oleh karnanya api unggun merupakan salah satu solusinya.Dengan adanya api unggun ini para pramuka atau anggota yg berkemah akan mendapatkan kehangatan.
2.Menimbulkan Semangat
            Biasanya kegiatan api unggun di laksanakan pada malam-malam terakhir kegiatan perkemahan, di mana semua atau sebagian peserta telah merasa lelah, letih, capek dan jenuh. Nah, disini api unggun kembali menjadi solusi karna api unggun melambangkan kobaran semangat yang membara dan seakan-akan tidak boleh padam, begitu pula pramuka semangatnya janganlah sampai padam.Itulah sebabnya di dalam penyulutan api unggun biasanya di mulai dengan upacara untuk memberi kesempatan kepada seluruh peserta untuk menghayati makna api unggun tersebut.
3.Mencari Kegembiraan
            Mengingat pada akhir perkemahan suasana peserta yg telah merasa lelah, letih, capek, dan jenuh sementara pramuka itu harus selalu senang dan bergembira, maka lagi-lagi api unggun menjawab permasalahan itu.Itu sebabnya ketika penyulutan api unggun selesai di lanjutkan dengan atraksi seni, baik itu menyanyi maupun keterampilan lainnya yg semuanya bertujuan untuk membuat semua yg hadir merasa senang dan melupakan rasa lelah,letih, capek dan jenuh yg di rasakannya.
sekian, semoga bermanfaat....
Sumber :  http://pramuka-uinsuska.blogspot.co.id/2015/05/makna-dan-fungsi-api-unggun-pada.html

TALI-TEMALI

MACAM SIMPUL DAN KEGUNAANNYA DALAM PRAMUKA

Dalam tali temali kita sering mencampuradukan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya, Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali sementara Ikatan adalah hubungan anatara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dsb-nya.
Berikut beberapa simpul yang banyak digunakan oleh seorang Pramuka.
1. Simpul ujung tali gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas, dapat juga digunakan untuk menyambung dua buah bambu.
simpul ujung tali
2. Simpul mati gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin, selain itu dapat juga digunakan untuk mengakhiri suatu ikatan agar ikatan tidak kendur.
simpul mati
3. Simpul hidup gunanya untuk mengikat tiang dan mudah di lepaskan kembali.
hidup
4. Simpul anyam tunggal gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besar dan kering
anyam tunggal
5. Simpul anyam ganda gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besar dan basah
anyam ganda
6. Simpul erat gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
erat
7. Simpul kembar gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan licin/basah
kembar
8. Simpul kursi Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
kursi
9. Simpul penarik untuk menarik benda yang cukup besar
penarik
10. Simpul laso gunanya untuk mencerat.
laso
11. Simpul pangkal adalah simpul yang paling penting dalam mengikat maupun jika kita ingin membuat sebuah profil bangunan . Kegunaan simpul pangkal ialah untuk memulai dan mengakhiri sebuah ikatan.
pangkal
12. Simpul tiang adalah simpul yang memiliki sifat yang tetap dan tidak akan kendur walau ditarik,oleh karena itu simpul tiang sering digunakan untuk mengikat leher hewan sehingga dapat bergerak leluasa dan tidak tercekik.
tiang
13. Simpul jangkar gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Juga dapat digunakan untuk membuat tandu darurat.
jangkar
14. Simpul tambat digunakan untuk menyeret balok dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan terutama saat membuat ikatan silang/palang.
tambat
15. Simpul tarik biasanya diguna untuk menambatkan tali pengikat binatang pada kemudian mudah untukmembukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon, dsb.







tarik
Sumber : http://giandarmawan12.blogspot.co.id/2014/01/macam-simpul-dan-kegunaannya.html

Sabtu, 19 November 2016

KOMPAS

MATERI KOMPAS DALAM PRAMUKA LENGKAP

Kompas adalah alat yang berfungsi untuk menunjukkan arah mata angin. Dan bagi para petualang, haruslah mengetahui dengan benar tentang kompas dan kinerjanya. Bahwasannya, dengan mengetahui dan bisa membaca peta dengan arah kompas, maka kemungkinan akan tersesat menjadi semakin kecil. Penting sebenarnya bagi penggiat alam bebas, tetapi banyak yang belum menggunakannya.

Bagian - bagian penting dari Kompas :

1. Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
4. Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45o yang dapat diputar.
6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.

  • Cara Mempergunakan Kompas :

1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut dan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET
2. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira - kira bersudut 50o dengan kaca dial.
Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai :
a. Membidik ke arah Visir, membidik sasaran.
b. Mengintai derajat Kompas pada Dial.
3. Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar
4. Apabila sasaran bidik 30o maka bidiklah ke arah 30o. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 30o. Carilah sebuah benda yang menonjol / tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30o tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita Melambung ( keluar dari route ) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30 derajat.
5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik ( Back Azimuth atau Back Reading ) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perjalanan.

  • Cara melihat Kompas dan membidik sasaran

Rumus Back Azimuth / Back Reading
1. Apabila sasaran kurang dari 180 derajat = ditambah 180 derajat
0 derajat – 180 derajat = X + 180 derajat

2. Apabila sasaran lebih dari 180 derajat = dikurang 180 derajat
180 derajat – 360 derajat = X – 180 derajat

Contoh :
30 derajat sasaran baliknya adalah 30 derajat + 180 derajat = 210 derajat
240 derajat sasaran baliknya adalah 240 derajat – 180 derajat = 60 derajat

Mata Angin

U = Utara : 0° atau 360°

TL = Timur Laut : 45°

T = Timur : 90°

TG = Tenggara : 135°

S = Selatan : 180°

BD = Barat Daya : 225°

B = Barat : 270°

BL = Barat laut : 315°

MENENTUKAN ARAH MATA ANGIN

Menentukan arah mata angin ( Utara Magnet ) dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan tanpa menggunakan kompas, antara lain :
1. Makam / kuburan orang Islam.
2. Tempat ibadah ( Masjid / Musholah ).
3. Terbitnya matahari / bulan.
4. Lumut pada pohon. ( sebelah kiri dan kanan batang pohon )
5. Pucuk / ujung daun pada pohon.
6. Silet.
7. dll.

Sumber : http://agus-sukmana.blogspot.co.id/2013/10/materi-kompas-dalam-pramuka-lengkap.html